A.
PENGERTIAN
KERJA TEMPA
Istilah “tempa”
umumnya menggunakan panas. Jadi Penempaan(forging)
adalah proses pembentukan logam secara plastis
dengan mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk atau
ukuran dari logam yang dikerjakan. Proses tempa bisa dilakukan dengan 2 cara
yaitu pengerjaan panas(hot
working) dan
pengerjaan dingin (cold
working). Penempaan (forging) bisa dilakukan dengan manual
atau dengan mesin hidrolis karena bisa membuat tekanan yang dan membutuhkan
tenaga yang besar pula. Tetapi jika menggunakan tenaga pneumatik, tenaga yang
dihasilkan lebih kecil.
Dua jenis
pengerjaan mekanik dimana logam mengalami deformasi plastik dan perubahan
bentuk adalah pengerjaan panas dan pengerjaan dingin. Pada pengerjaan panas,
gaya deformasi yang diperlukan adalah lebih rendah dan perubahan sifat mekanik
tidak seberapa. Pada pengerjaan dingin, diperlukan gaya yang lebih besar, akan
tetapi kekuatan logam tersebut akan meningkat dengan cukup berarti .
Suhu
rekristalisasi logam menentukan batas antara pengerjaan panas dan dingin
.Pengerjaan panas logam dilakukan di atas suhu rekristalisasi atau di atas
daerah pengerasan kerja. Pengerjaan dingin dilakukan di bawah suhu
rekristalisasi dan kadang-kadang berlangsung pada suhu ruang. Suhu
rekristalisasi baja berkisar antara 500 ºC dan 700 ºC.
Selama operasi pengerjaan panas, logam berada dalam keadaan plastik
dan mudah dibentuk oleh tekanan . pengerjaan panas mempunyai
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1. Porositas dalam logam dapat dikurangi. Batangan [ingot]
setelah dicor umumnya mengandung banyak lubang-lubang tersebut
tertekan dan dapat hilang oleh karena pengaruh tekanan kerja yang tinggi
2. Ketidakmurnianan dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar
dalam logam.
3. Butir yang kasar dan butir berbentuk kolum diperhalus. Hal ini
berlangsung di daerah rekristalisasi.
4. Sifat-sifat fisik meningkat, disebabkan oleh karena penghalusan
butir. Keuletan dalam logam meningkat.
5. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk baja dalam
keadaan panas jauh lebih rendah dibandingkan dengan energi yang dibutuhkan
untuk pengerjaan dingin.
Proses utama pengerjaan panas logam adalah :
Penempaan [forging] di bagi menjadi 6 yaitu
1.
Penempaan palu
2.
Penempaan timpa
3.
penempaan umset
4.
penempaan tekan penempaan pres
5.
penempaan rol
6.
Penempaan dingin
Penempaan palu
Pada proses penempaan logam yang
dipanaskan ditimpa dengan mesin tempa uap diantara perkakas tangan atau die
datar. Penempaan tangan yang dilakukan oleh pandai besi merupakan cara
penempaan tertua yang dikenal. Pada proses ii tidak dapat diperoleh ketelitian
yang tinggi dan tidak dapat pula dikerjakan pada benda kerja yang rumit. Berat
benda tempa berkisar antara beberapa kilogram sampai 90 Mg
Gambar 3. Diagram yang menggambarkan jumlah pas dan urutan mereduksi penampang bilet 100 x 100 mm menjadi batang bulat
Penempaan
Timpa
Perbedaan
penempaan palu dan penempaan timpa terletak pada jenis die yang digunakan.
Penempaan timpa menggunakan die tertutup, dan benda kerja terbentuk akibat
impak atau tekanan, memaksa logam panas yang plastis, dan mengisi bentuk die.
Prinsip kerjanya dapat dilihat pada gambar 5. Pada operasi ini ada aliran logam
dalam die yang disebabkan oleh timpaan yang bertubi-tubi. Untuk mengatur aliran
logam selama timpaan, operasi ini dibagi atas beberapa langkah. Setiap langkah
merubah bentuk kerja secara bertahap, dengan demikian aliran logam dapat diatur
sampai terbentuk benda kerja.
Suhu tempa
untuk baja 1100° – 1250°C, tembaga dan paduannya: 750-925°C, magnesium:
370-450°C benda tempa dengan die tertutup mempunyai berat mulai dari beberapa
gram sampai 10 Mg.
Dikenal dua
jenis mesin penempaan timpa yaitu: palu uap dan palu gravitasi. Pada palu uap
pembenturan tekanan impak terjadi akibat gaya palu dan die ketika mengenai die
bawah tetap. Pada gambar 6. terlihat palu piston. Untuk mengangkat palu
digunakan udara atau uap. Dapat diatur tinggi jatuhnya dengan program, oleh
karena itu dapat dihasilkan benda kerja yang lebih uniform. Palu piston dibuat
dengan kapasitas mulai dari berat palu 225 Kg sampai 4500 kg. Palu piston
banyak digunakan di industri perkakas tangan, gunting, sendok, garpu, suku
cadang, dan bagian pesawat terbang.
Palu tempa
impak seperti gambar 7 terdiri dari dua silinder yang berhadapan dalam bidang
horisontal, yang menekan impeler dan die. Bahan diletakkan pada bidang impak
dimana kedua bagian die bertemu. Deformasi dalam bahan menyerap energi. Pada
proses ini bahan mengalami deformasi yang sama pada kedua sisinya; waktu kontak
antara bahan dan die lebih singkat, energi yang dibutuhkan lebih sedikit
dibandingkan dengan proses tempa lainnya dan benda dipegang secara mekanik.
Setelah
selesai, semua benda tempa rata-rata tertutup oleh kerak harus dibersihkan. Hal
ini dapat dilakukan dengan mencelupkannya dalam asam, penumbuhan peluru atau tumbling,
tergantung pada ukuran dan komposisi benda tempa Bila selama penempaan terjadi
distrosi, operasi pelurusan atau menempatkan ukuran dapat dilakukan
Keuntungan
dari operasi penempaan ialah struktur
kristal yang halus dari logam, tertutup lubang-lubang, waktu pemesinan yang
meningkatnya sifat-sifat fisis. Baja karbon, baja paduan besi tempa,
tembaga paduan aluminium dan paduan magnesium dapat ditempa. Kerugian ialah
timbulnya inklusi kerak dan mahalnya die sehingga tidak ekonomis untuk
membentuk benda dalam jumlah yang kecil.
Penempan
dengan die tertutup mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan penempaan
dengan die terbuka, antara lain penggunaan bahan yang lebih ketat, kapasitas produksi
yang lebih tinggi dan tidak diperlukannya keahlian khusus.
Penempaan
Tekan
Pada
penempaan tekan, deformasi plastik logam melalui penekanan berlangsung dengan
lambat, yang berbeda dengan impak palu yang berlangsung dengan cepat. Mesin
tekan vertikal dapat digerakkan secara mekanik atau hidrolik. Pres mekanik yang
agak lebih cepat dapat menghasilkan antara 4 dan 90 MN (Mega Newton). Tekanan
yang diperlukan untuk membentuk baja suhu tempa bervariasi antara 20-190 MPa
(Mega Pascal). Tekanan dihitung terhadap penampang benda tempa pada garis
pemisah die.
Pada
penempaan tekan pada sebagian besar energi dapat diserap oleh benda kerja
sedang pada tempa palu sebagian energi diteruskan ke mesin dan pondasi. Reduksi
dan benda kerja jauh lebih cepat, oleh karena itu biaya operasi lebih rendah.
Banyak bagian dengan bentuk yang tak teratur dan rumit dapat ditempa secara
lebih ekonomis dengan proses temap timpa.
Penempaan
Upset
Pada
penempaan upset batang berpenampaan rata dijepit dalam die dan ujung yang dipanaskan
ditekan sehingga mengalami perubahan bentuk seperti terlihat pada gambar 8.
Panjang benda upset 2 atau 3 kali diameter batang, bila tidak benda kerja akan
bengkok. Pelubangan progresif sering dilakukan pada penempaan upset seperti
untuk membuat selongsong peluru artileri atau silinder mesin radial.
Urutan
operasi untuk menghasilkan benda berbentuk silinder bisa dilihat pada gambar 9.
Potongan bahan bulat dengan panjang tertentu dipanaskan sampai suhu tempa,
kemudian bahan ditekan secara progresif untuk melobanginya sehingga diperoleh
bentuk tabung.
Penempaan
Rol
Batang bulat
yang pendek dikecilkan penempangannya atau dibentuk tirus dengan mesin tempat
rol. Bentuk mesin rol terlihat pada gambar 10 dimana rol tidak bulat
sepenuhnya, akan tetapi dipotong 25-75°% untuk memungkinkan bahan tebuk masuk
diantara rol. Bagian yang bulat diberi alur sesuai dengan bentuk yang
dihendakinya. Bila rol dalam berada dalam posisi terbuka, operator menempatkan
batang yang dipanaskan di antara rol. Ketika rol berputar, batang dijepit oleh
alur rol dan didorong ke arah operator. Bila rol terbuka, batang didorong
kembali dan digiling lagi, atau dipindahkan keluar berikutnya untuk lengkap
pembentukan selanjutnya.
Untuk
mengerol roda, ban logam dan benda-benda serupa lainnya diperlukan mesin rol
yang agak berbeda. Pada gambar 11 terlihat proses untuk mengerol roda. Bila
roda berputar diamer berangsur-angsur bertambah sedang pelat dan rim makin
tipis. Roda dirol sampai mencapai diameter sesuai dengan ukuran kemudian
dipindahkan ke mesin pres lainnya untuk proses pembentukan akhir.
Gambar 10. Prinsip penempaan rol
Gambar 11. Pembutan roda dengan proses penempaan rol
panas
Dilihat dari
jenis cetakannya forging dibagi menjadi dua yaitu
a.
Penempaan cetakan terbuka
adalah proses penempaan yang dilakukan diantara 2 cetakan datar atau cetakan
yang bentuknya sangat sederhana. Penempaan cetakan terbuka digunakan pada pembentukan
awal benda kerja untuk penempaan cetakan tertutup.
b. Penempaam
cetakan tertutup adalah proses penempaan yang benda kerja dibentuk diantara 2
pasangan cetakan yang akan menghasilkan bentuk akhir yang diinginkan. Benda
kerja dibentuk dibawah tekanan tinggi dalam suatu rongga tertutup, dan dengan
demikian dapat dihasilkan produk yang mempunyai dimensi yang ketat. Pada tempa
cetakan tertutup, mula-mula billet-billet tempa diatur pinggirannya agar dapat
diletakkan ditempat yang tepat untuk proses penempaan berikutnya.
B.ALAT TEMPA DAN KEUNTUNGAN KERJA TEMPA
Penempaan dapat
dilakukan dengan tangan maupun dengan mesin.Untuk benda-benda kerja yang ringan
dapat dilakukan dengan penempaan tangan.Penempaan dengan mesin biasanya
dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan berat, dapat menggunakan matres ataupun
tidak menggunakan matres.
Keuntungan kerja
tempa adalah :
1.
Logam dalam keadaan panas bersifat lunak dan mudah dibentuk
tumbukan dan tekanan tanpa merusak sifat logam itu sendiri.
2.
Benda – benda yang sama yang ditempa
lebih kuat daripada benda yang dikerjakan dengan mesin.
3.
Bentuk – bentuk benda kerja yang rumit
dapat diproduksi lebih mudah dan murah daripada
4.
dengan kerja mesin.
5.
Pembentukan yang dilakukan dengan
penempaan tidak terjadi pemotongan, maka jumlah
6.
logam yang hilang atau terbuang akan
lebih sedikit.
7.
Adapun kekurangan-kekurangan dalam kerja
tempa adalah:
8.
Temperatur tempa yang terlalu tinggi
akan menyebabkan oksidasi sehingga benda kerja akan cepat mencair.
9.
Ukuran yang tepat sulit untuk dicapai.
B.
DAPUR
TEMPA
Dalam
melaksanakan pekerjaan menempa diperlukan alat dan peralatan, seperti dapur
tempa, alat pemotong, alat pelubang, alat peregang, alat pembentuk, alat ukur,
dan alat bantu lainnya
C.
FUNGSI
DAPUR TEMPA
Fungsi utama
dapur tempa ialah tempat untuk membakar benda kerja yang akan dibentuk. Selain
pekerjaan membentuk, dalam menempa dapat juga dilaksanakan berbagai pekerjaan
seperti menyepuh, melunakan, penyambungan dengan car alas tempa dan lain-lain.
D.
DAPUR
TEMPA TETAP
Dapur tempa
tetap umumnya dipakai di bengkel-bengkel dan diletakan secara permanen di atas
suatu fondasi yang kuat.Suatu dapur tempa memerlukan udara penghembus. Udara
penghembus dapat diperoleh melalui berbagai cara, baik cara tradisional,
seperti dapur tempa tekan yang masih banyak digunakan di daerah pedalaman
maupun menggunakan ventilator listrik atau tangan.
Bagian-bagian
utama dapur tetap :
1. Cerobong
asap, fungsinya untuk menarik asap dan debu dengan system tarikan alam sehingga
populasi udara dapat dikurangi.
2. Sungkup
asap, untuk mengarahkan asap ke dalam cerobong.
3. Tungku
api, tempat memasang/membakar benda kerja.
4. Bak
air, untuk mendinginkan alat maupun benda kerja.
5. Katup
pengatur, untuk memasukan pemasukan udara ke dalam tungku.
6. Katup
pembuang debu, untuk mengeluarkan debu sisa pembakaran dan terak-terak.
E.
BAHAN
BAKAR DAPUR TEMPA
Ada tiga macam
bahan bakar yang dipergunakan pada dapur tempa, yaitu; bahan bakar padat, bahan
bakar cair, dan bahan bakar gas.
F.
BAHAN
BAKAR PADAT
Syarat-syarat
bahan bakar padat :
1. Kadar
karbonnya tinggi
2. Bahan
bakar padat cukup keras.
3. Butir-butiran
bahan bakar tidak terlalu kecil.
4. Tidak
mengandung bahan bakar TER, karena sangat mengotori langit-langit, sehingga
menjadi hitam.
Yang termasuk
bahan bakar padat adalah : arang kayu, arang bekas, tempurung kelapa, dan
lain-lainnya yang berbentuk benda padat dan dapat dibakar.
Keuntungan bahan
bakar padat adalah :
1. Mudah
didapat terutama di daerah pedesaan.
2. Tidak
mudah terbakar.
Kerugian Bahan
bakar padat adalah :
1. Ruang
kerja kotor.
2. Memerlukan
tempat penyimpanan yang luas.
G.
PERALATAN DAPUR TEMPA
Ada banyak
perlengkapan forging dan kegunaanya, antara lain :
i. Palu,
palu ada dua macam yaitu palu biasa yang digunakan untuk membentuk / memukul
benda kerja dan palu perata yaitu alat bantu untuk lebih meratakan suatu
permukaan benda kerja.
ii. Tongs
( penjepit ) digunakan untuk menjepit benda kerja yang panas dan sebagai alat
bantu pada waktu tempa.
iii. Poker
digunakan untuk mengambil arang kayu dan kokas.
iv. Plakes
digunakan membetulkan letak kokas pada tungku.
v. Scrapers
digunakan sebagai pemadam api pada bagian pinggir dari tungku.
vi. Anvil
digunakan sebagai landasan pada waktu kita menempa.
Alat
Ukur Pada Dapur Tempa
Compass for
Forging
Alat ukur yang
biasa digunakan pada forging yaitu: compass for forging penggunaannya : setting
compass for forging dengan menggunakan jangka sorong atau “ block Gauge “
sesuai dengan ukuran yang kita kehendaki. Kita dapat mengukur benda kerja
forging dengan menggunakan compass yang telah disetting tersebut.
Forging Measure
Gauge
Alat tersebut
sudah di ukur sesuai dengan ukuran yang ada ( ukuran dapat terlihat pada alat
tersebut ). Benda kerja Forging dapat di ukur dengan alat tersebut sesuai
dengan ukuran yang kita khendaki. Ada bermacam-macam profil dari alat ukur ini.
H. PROSES DASAR MENEMPA
Yang dimaksud
proses dasar menempa ialah suatu proses pengerjaan yang merupakan dasar
ketrampilan menempa yang harus dikuasai oleh pekerja tempa.
Proses-proses
dasar menempa terdiri atas menyalakan daput tempa, memotong, meregang,
meratakan, membengkok, membuat, melubang dan mengelas tempa.
Banyak macam
cara yang digunakan dalam kerja tempa, antara lain :
1.
Meratakan benda kerja ( Flattening ).
2.
Membuat tajam benja kerja ( sharpening
).
3.
Membuat runcing benda kerja ( pointing
).
4.
Membuat benda kerja dengan cara memukul
bagian atasnya ( Up Setting ).
5. Memperpanjang
atau menarik suatu benda kerja ( drawing ).Membengkokan benba kerja ( Bending
).
I.
PELAYANAN
DAPUR TEMPA
Mengoperasikan
dapur tempa arang :
Cara menyalakan
dapur tempa sebagai berikut :
1. Bersihkan
tungku dari serutan kayu dari terak-terak sisa pembakaran.
2. Gundukan
serbuk – serbuk serutan kayu atau bahan-bahan yang mudah terbakar.
3. Aturlah
kedudukan arang agar ikut terbakar.
4. Bakarlah
serbuk-serbuk tadi dengan korek api.
5. Hembuskan
udara sedikit demi sedikit hingga bahan bakar terbakar dan menyala.
6. Tambahkan
arang pada bagian tengah tungku jika api sudah menyala dengan baik.
7. Atur
hembusan udara lebih besar hingga api membara.
8. Masukan
benda kerja ke dalam api jika api sudah membaradengan baik.
Cara
mematikan dapur tempa :
1. Matikan
dahulu ventilator
2. Padamkan
bara api dan siramlah dengan air.
3. Pisahkan
bahan bakar yang belum terbakar dan bahan – bahan yang masih digunakan.
Suhu
Pada Dapur Tempa
Temperatur dan
warna untuk benda kerja yang ideal adalah pada temperatur pada suhu 800-930
derajat celsius atau pada warna yaitu berwarna merah kekuning-kuningan. Baja
tidak boleh ditempa dibawah 400 derajat celcius, maka baja akan rapuh berwarna
biru. Jika baja dipanaskan diatas 1200 derajat celcius maka baja akan terbakar
dan tidak dapat diperbaiki lagi. Benda kerja yang biasa digunakan yaitu st.37
dengan kandungan karbon kuang lebih 0.3 g.
Setelah
mempelajari topik ini,anda di harapkan dapat:
1.
Membandingkan hasil kerja tempa dengan
kerja mesin berdasarkan keuntungan dan kekurangan2 kerja tempa,dan.
2.
Menyebutkan 4 macam bahan yang dapat di
tempa berdasarkan kadar karbon dan baja panduan.
3.
Keuntungan kerja tempa adalah logam
dalam keadaan panas bersifat lunak dan mudah di bentuk tumbukan dan tekanan
tanpa merusak sifat logam itu sendiri.
4.
Keuntungan lainnya adalah:
5.
Benda2 yang sama yang di tempa lebih
kuat dari pada yang di kerjakan dengan mesin.kerja mesin memotong serat2 logam,sedangkan
dengan kerja tempa serat2 logam mengikuti bentuk benda.
6.
Bentuk2 kerja yang rumit dapat di
produksi lebih mudah dan murah darai pada dengan kerja mesin.
7.
Pembentukan yang di lakukan dengan
penempaan,tidak terjadi pemotongan,maka jumlah logam yang hilang atau terbuang
akan lebih sedikit.
8.
Adapun kekurangan kerja tempa adalah:
9.
Temperatur tempa yang terlalu tinggi
akan menyebabkan oksidasi sehingga benda kerja akan cepat mencair.
10.
Ukuran yang tepat/teliti sulit untuk di
capai.
PENUTUP
Kesimpulan
Menempa adalah
logam-logam berubah bentuk karena pengaruh tarikan, tekanan dan bengkokan yang
terjadi pada keadaan panas dan dingin. Proses penempaan yang ideal yaitu pada
temperatur 800-1100 derajat celcius dan berwarna merah kekuning-kuningan. Baja
tidak boleh ditempa pada suhu dibawah 400 derajat celcius karena akan rapuh
brwarna biru. Sedangkan baja dipanaskan diatas 1200 derajat celcius maka baja
akan terbakar dan tidak dapat diperbaiki lagi. Tetap kontrol benda kerja setiap
menitnya hingga jangan sampai benda kerja melebur. Setiap akan melakukan
pekerjaan ditempa terlebih dahulu periksalah perlengkapan yang tersedia. Dan
gunakanlah alat pelindung ketika bekerja.Jagalah keselamat diri anda.
Saran
Tidak banyak
saran yang saya tulis tetapi saya hanya sekedar mengingatkan, antara lain :
1. Ketika
akan melakuan pekerjaan terlebih dahulu periksa perlengkapan yang ada.
2. Gunakanlah
alat keselamatan kerja yang telah disediakan.
3. Perhatikan
setiap yang kita kerjakan merupakan pelejaran yang dapat kita pelajari setiap
waktu.
4. Perlengkapan
di dapur tempa dapat diperlengkap lagi.
5. Pengawasan
terhadap mahasiswa yang sedang melakukan praktik sebaiknya harus lebih diwaspadai.
6. Perlengkapan
ANVIL dirasa kurang cukup sehingga praktik menjadi tidak efisien, sebaiknya
ANIL ditambah.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, Novi. 2011. Laporan kerja tempa.
http//:id.scribd.com/doc/54823293/Laporan-kerja-tempa. (diakses tgl 3Nov 2012 )
Murjito.2007. Laporan Penelitian berorientasi produk
Jurusan Teknik Mesin Univ Muhammadiyah Malang.
http//:id.scribd.com/doc/110298475/Laporan-penelitian-PBP (diakses tgl 3 Nov
2012 )
Annonim. 2011. Proses Penempaan
http//:nd4s4ch.wordpress.com/2011/03/23/proses-penempaan-forging. (diakses tgl
3 Nov)
BANG RUMUSNYA GA KELIATAN
BalasHapus